Unsur
instrinsik film
1.
tema
a. Tema minor
·
kesabaran seorang kiai dalam memimpin santrinya untuk
menghadapi penjajah jepang
·
kebaktian para santri kepada sang kiai
·
kesemangatan para santri dalam berjuang memperebutkan
kemerdekaan
b. mayor
tama mayor dalam film “sang kiai”adalah ketabahan sang kiai dan para
santrinya dalam menghadapi penjajah jepang. Dan berbaktinya para santri kepada
sang kiai juga semangat yang sangat besardari para santri dalam merebut
kemerdekaan.
2. Tokoh dan
penokohan
a.
Sang kiai (mbah hasyim)
v Fisiolgis;
berjenis kelamin laki laki , usianya sekitar enam puluh tahun, postur tubuhnya
lumayan tinggi dan kurus dengan warna kulit sawo matang
v Sosiologis;
merupakan tokoh utama dalam film tersebut. Dia adalah seorang pengasuh pondok
pesantren yang berada di tebu ireng. Hidupnya sederhana dan dilihat dari
kehidupanya tinggi pendidikanya tidak di ketahui jelas tapi dia pasti sudah
bertahun tahun menjadi seorang santri. Pergaulanya dg masyarakat sangat baik
dan ramah. Dia juga tidak membeda bedakan santri. Para santrinya biasa
memanggilnya dengan sebutan yai dan para masyarakat memanggilnya hadrotusyaikh.
Wwalaupun dia seorang kiai tetapi dia lebih suka terjun kepada masyarakat dalam
bekerja.
v Psikologis,
penyabar, penyayang, dermawan, rendah hati, giat dalam bekerja dan mebimbing
santrinya, suka menolong sesama dan hidup dalam kesederhanaan. Berikit adalah
dialaog yang menggambarkan psikologis sang kiai:
Harun :
“kenapa yai turun tangan sendiri untuk memanen sawah yai, yaikan bisa menyuruh
kula dan santri yang lain untuk membantu petani yang berda di sawah”
Kiai :”dengan turun tangan sendiri kita bisa
mengetahui jerih payah mereka dengan begitu kita bisa menghagai nasi yang kita
makan
b.
Harun
v Fisilogis:
berjenis kelamin laki laki, usianya sekitar 20 tahun postur tubuhnya lebih
tinggi dari pada sang kiai warna kulitnya sawo matang.
v Sosiologis: dia
adalah abdi ndalem yang paling dekat dengan kiai. Dia menyukai seseorang dan
suatu saat kiai akan melamarkan untuknya. Tinggi pendidikanya tidak di ketahui
jelas. Pergaulanya dengan masyarakat sangat baik dan ramah dia sangat patuh
dengan kiai.
v Psikologis:
patuh, baik hati, ramah, giat dalam bekerja dan ulet. Berikut adalah kutipan
diaolog yang menggambarka psikilogisnya.
Kiai:”solihin
tadi kamu catat siapa saja yang tidak ikut
solat berjama’ah dhuhur.
Solihin:”hamid
kiai, yasa tiduran katanya dan kiai dengan harun
Harun : “tadi
itu aku dan kiai solat di sawah bersama para petani
c.
Wahid hasyim
v Fisiologis:
berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 30 tahunan. Postur tubuhnya tinggi
dan badan agak lebar warna kulitnya sawo matang
v Sosioligis: dia
adalah salah satu dari putra sang kiai, cara berpakaianya seperti seorang
bahawa dia memiliki pendidikan yang lumayan tinggi, hidupnya serba cukup dan
pergaulanya dengan masyarakat ramah dan baik.
v Psikologis:
patuh pada kedua orang tuanya, semangat, rajin, dan suka menolong sesama dan
juga sabar dalam menghadapi permasalahan. Berikut adalah dialog yang
menggambarkan psikolognya.
Baidowi:
“gus njenengan nggak ngliat bagaiman keadaan ibu,istri dan keadaan anak
njenengan?”
w. hasyim:”
entar dulu mas saya ingin menunggu keadaan pesantren tenang dulu”.
Nyai: (tiba
menghampiri wahid hasyim)
W. hasyim:
“bu maaf nggak sempet menghubungi ibu”
Nyai:”nggak
papa nggak usah mukirin ibu keadaan bapak bagaimana”
w.
hasyim:”ibu tenang aja bapak biar saya yang ngurus”
d.
Sang nyai (istri dari sang kiai)
v Fisiologis:
berjenis kelamin perempuan usianya sekitar 50 tahunan postur tubuhnya agak
pendek warna kulitnya sawo matang
v Sosiologis: dia
adalah istri dari sang kiai, hidupnya sederhana dan pas pasan dari kehidupanya
sepertinya tingkat pendidikanya rendah.
v Psikologis:
ramah tamah, baik hati, penyabar, rajin dan semangat. Beriut adalah kutipan
dialog yang menggambarkan psikologisnya
Nyai:”
bapak mikirin apa?”
Kiai:”negri
ini tanahnya subur rakyatnya banyak tetapi malah menjadi negri jajahan kalau
saja umat islam bersatu seluruhnya hal ini tidak akan terjadi”
Nyai:”allah
tidak akan memberi mannfaat dan kemuliaan bagi mereka yang tidak mau hidup berjamaah baik itu
umat terahulu dan umat akhir zaman itu yang selalu bapak sampaikan kepada ibu”
e.
Hamit
v Fisioogis:
berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 19 tahunan. Postur tubuhnya agak
tinggi dan tubuhnya kurus dengan warna kulit sawo matang..
v Sosiologis: dia
merupakan salah satu dari santrinya sang kiai dia merupakan salah satu santri
sang kiai yang lumayan kadang dia melangar peraturan dari pesantren dan dia
juga terkadang tidak jama’ah dan dihukum untuk menium bokong sapi Dilihat dari
hidupnya tingkat pendidikanya rendah karena dia hanya seorang santri.
v Psikolog: patuh,
humoris, malas dan suka bercanda terkadang dia melanggar peraturan peeraturan
yang ada di pesantren. Berikut adalah dialog yang menggambarkan psikologisnya
Harun:” ana
yai ana yai ana yai!!!”
Hamit:(terbangun
dari tiduranya)
Harun:”huu…kalau
ada kiai pura pura rajin”.
Santri:”
wee..kaya koe nggak wae”
Harun:” eh
aku ya nggak”
Hamit:” wes
seng waras ngalah”
f.
Hamzah Penerjemah (bahasa jepang Indonesia)
v Fisiologis:
berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 25 tahun. Postur tubuhnya agak
tinggi dan tubuhnya agak pas pasan dan warna kulitnya putih.
v Sosiologis: ia sebagai penerjemah bahasa jepang Indonesia.
Biasanya jika komandan jepang kesal tentang sesuatu yng di terjemahkan olehnya
dia akan di pukul oleh komandannya. Hidupnya ia habiskan sebagai seorang
penerjamah jepang Indonesia dan walaupun dia seoran warga Indonesia tetapi dia
berada di markas pasukan jepang tetapi dia tetap mencintai Indonesia. Dilihat
dari pekerjaanya dia berpendidikan tinggi dan sepertinya dia bermata kuliah
jurusan bahasa.
v Psikologis:
patuh baik hati, penyabar, sopan ramah. berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Komandan:
pukuli dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah:
(merasa sedih) komandan harap anda pikirkan beliau bukanlah pegasuh pesantren
kecil melukainya akan membuat warga marah situasi ini tidak akan menguntungkan
bagi kita(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”bawa
mereka dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah:
“apa yang ingin anda lakukan pada kiai(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”kau
bilang dia kiai besar, biar masyaraka tau kalau kiainya sedang mendapat masalah
(dalam bahasa jepang)”
g.
Komandan
v Fisiologis:”berjenis
kelamin laki laki usianya sekitar 30 tahun postur tubuhnya pendek dia juga
berkumis dan warna kulitnya putih.
v Sosiologis: dia seorang komandan dari pasukan penjajah
jepang dia sering berkelakuan sewenang wenang terhadap warga Indonesia. Dilihat
dari pekerjaanya dia berpendididikan tinggi karena menjadi seorang komandan
v Psikologis:
pemarah, kejam, bengis, suka menyiksa, hidunya serba kemewahan. Berikut adalah
gambaran dari psikologisnya
Komandan:
pukuli dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah:
(merasa sedih) komandan harap anda pikirkan beliau bukanlah pegasuh pesantren
kecil melukainya akan membuat warga marah situasi ini tidak akan menguntungkan
bagi kita(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”bawa
mereka dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah:
“apa yang ingin anda lakukan pada kiai(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”kau
bilang dia kiai besar, biar masyaraka tau kalau kiainya sedang mendapat masalah
(dalam bahasa jepang)”
h.
A. hamid ono
v Fisiologis:
berjenis kelamin laki laki tubuhnya tinggi badanya kurus dan umurnya sekitar 40
tahunan serta memilii warna kulit putih
v Sosiologisnya:
dia seorang waarga jepang yang tinggal di Indonesia walaupn ia penduduk jepang
akan tetapi agamanya adalah islam dia yang membantu wahid hasyim untuk
berhubungan dengan komandan jepang. Di lihat dari tempat asalnya dia
berpendidikan tinggi dia dapat berbahasa Indonesia. Nama panggilanya adalah ono
v Psikologisnya:
penolong, baik hati, ramah, berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Wahid
hasyim:” kami merasa sangat berterimaksih mas ono sudah mau membantu kami”.
Ono:”ini
kewajiban saya sebagai sesama muslim”.
i.
Sari ( istri harun)
v Fisiologis:”
berjenis keamin perempuan umurnya sekitar 20 tahun badanya tinggi warna
kulitnya sawo matang dan badanya ramping
v Sosiologis: dia
adalah istri dari harun dia juga sebagai santrinya sang kiai dilihat dari
kehidupanya dia berpendidikan rendah dan hanya sebatas menjadi santri
v Psikologisnya:”patuh,
baik hati, sabar, berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Harun:
masak apa sar?
Sari:”bubur
mas”
Harun:”bubur
lagi, kamu sakit sar, ngomong wae ana apa”
Sari:”beras
di lubung pesantren kan tinggal sedikit kita juga harus berbagi dengan keluarga
kita yang lain.
j.
Jendral mallaby
v Fisiologis:
berjenis kelamin laki laki umurnya sekitar 40 tahunan warna kulitnya putih dan
tubuhnya tinggi
v sosiologis:”dia
salah satu jendral dari tentara belanda dan dia memimpin di daerah Surabaya.
Dilihat dari pekerjaanya dia berpendidikan tinggi
v Psikologis:patuh
pada atasan berikut adalah gambaran dari
psikologisnya
Mallaby:”maaf
pak sepertinya Surabaya sudah tidak dapat di selamatkan lagi(dlam telefon)
atasanya:”tarik mundur semua pasukan”
atasanya:”tarik mundur semua pasukan”
Mallaby:”baik
pak”
k.
Abdi
v Fisiologis: dia
berjenis kelamain laki laki umurnya sekitar 23 tahun dan postur tubuhnya pendek
dan warna kulitnya sawo matang.
v Sosiologis:dia
adalah salah satu dari pasukan hizbullah dan dia juga seorang santrinya sang
kiai. Di lihat dari kehidupanya dia hanya seorang santri dan berpendidikan
rendah
v Psikologis: baik
hati,patuh, berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Adi:”weh
sampaian wani perang mbek sekutu”
l.
Bung tomo
v Fisiologis:berjenis
kelamin laki laki umurnya sekita 35 tahun warna kulitnya sawo matang
v Sosiologis: dia
seorang tentara Indonesia dan juga seorang rofosioner dilihat dari pekerjaanya
dia berpendidikan tinggi.
v Psikologis:
semangat juang, tekun. Berikut adalah gamabaran dari psikologisnya
B.
tomo:”saya sudah membaca lembaran dari resolusi jihad dada saya merasa
bekobar”.
Kiai:”lafalkan
takbir dalam setiap kalimat pidato anda”
m.
k. wahab
v fisiologis:
berjenis kelamin laki laki umurnya sekitar
50 tahun postur tubuhnya tinggi dan memiliki warna kulit sawo matang
v sosiologis: dia
adalah salah satu dari pengasuh yang ada di Indonesia dia termasuk kiai besar
dan sepertinya dia juga berpendidikan rendah dan hanya menghabiskan hidupnya di
pesantren
v psikologis: baik
hati, penyabar, suka menolong
n.
kasulien
v fisiologis:
berjenis kelamin laki laki umrnya sekitar 2 tahun dan postur tubuhnya tinggi
serta kurus dengan warna kulit sawo matang
v sosiologis: dia
adalah abdi ndalem, dia pernah ikut ditangkap jepang bersama kiai tingkat
pendidikanya rendah di lihat dari kehidupanya mengahabiskan waktu di pesantren
v psikologis: baik
hati, patuh, dan sabar. Berikut adalahgambaran dari psikologisnya
saat
tentara jepang menangkap kiai
kasulien:”kiai
kiai!!!! Bawa kau bersama kiai.
o.
Dan berikut adalah tokoh tokoh yang tidak dapat saya
sampaikan secara detail karena sedikitnya dialog yang di pakai atau tidak ada
dialog dalam film ini hanya sebagai penambah peran saja
v KH. Karim hasyim
v KH. Yusuf hasyim
v kang solihin
v kapten kempetai
v sersan kempetai
v let. Jen
kumarichi harada
v seizaburo okazah
v khalir hasyim
v kapten laughland
v kapten rc smith
v kapten saw
v gusdur kecil
v nur janah
v kiai mahfudz
siddiq
v mas mansyur
v a. mukti
v kiai zinal
mustofa
v saifuddin zuhri
v ahmad fatoni
v Kiai ghofron
v Istri kiai wahid
hasyim
v Husein
djajadiningrat
v Wiro hardjono
v Td. Rundan
v M. mangunixprejo
v Perwira ind 1
v Utusan jend.
sudirman
v Utusan bungtomo
v Venu k. gopal
v Bapak gendut
v Anak bapak
gendut
v Bapak misksin
v anak bapa miskin
v peris sari
v ayah sari
v teman sari 1
v teman sari 2
v penerjemah 2
v santri yunior 1
v santri yunior 2
v santri senior 1
v santri senior 2
v santri senior 3
v utusan soekarno
v pejuang 1
v pejuang 2
v pejuang 3
v tentara jepang
1-4
v tentara sekutu
1-26
3. dialog
v pada saat
tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri nai keatas
lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para
penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun
,menyuruh santri tersebut untuk turun.
v Pada saat
seorang sowan kepada sang kiai untuk mengabarkan mengenai suatu daerah yang
sudah di kuasai oleh tentara sekutu dan sang kiai pun mengucap masya allah
sebanyak tiga kali dan tiba tiba beliau ter tidur dan orang orang yang sowan
itupun memutuskan untuk melanjutkanya besok karena mungkin sang kiai sedang
kelelahan. Ketika semuanya keluar seseorang mencoba membangunkan kiai untuk
pindah kedalam kamar dan tiba tiba kiai sama sekali tidak bergerak orang irupun
mamnggil seorang abdi ndalem kiai untuk menolong, ternyata kiai sudah meninggal
dunia.
4. Latar
A. Latar fisik
v Di sawah
a) Ketika sang kiai
dan harun membantu para petani
v Di pesantren
b) Ketika para
santri sedang mengaji dan beraktivitas seperti biasanya
c) Ketika tentara
jepang ingin menangkap sang kiai
v Di pasar
a) Ketika sang kiai
dan harun membeli mukenah untuk nyai
b) Ketika harun
melihat sari dan sang kiai mengatakan suatu saat harun aka dilamarkan
v Di kamar sang
kiai
a) Saat sang kiai
memberi kerudung kepada nyai yang di belina di pasar
b) Saat beliau
memikirkan tentang penjajah yang semakin kejam dan taka da habisnya
v Di lading
a) Pada saat nyai
mengajar para santriwati belajar setelah tertangkapnya sang kiai
v Di markas jepang
b) Saat sang kiai
di penjarakan dan di siksa
c) Pada saat
perebutan kemerdekaan ketika jepang mengaku kalah kepada sekutu
v Di markas sekutu
a) ketika harun
membunuh jendral mallaby
b) pada saat
peperangan merebutkan kemerdekaan
v di ruamah a.
hamid ono
a) pada saat wahid hasyim meminta bantuan untuk
berhubungan dengan pasukan jepang karena telah menangkap sang kiai
v di ruang tamu
rumah sang kiai
b) pada saat para
pasukan Indonesia dan para pejuang Indonesia sowan kepada sang kiai
c) ketika
meninggalnya sang kiai
d)
B. latar suasana
a) mengharukan
v pada saat
meninggalnya teman harin yaitu hamid karena di tembak oleh tentara jepang
ketika
meninggalnya harun karena terkena granat oeh pasukan sekutu
pada saat
meninggalnya sang kiai di kursi karena mendengar berita bahwa sekutu telah
kembali menguasai Indonesia
b) membahagiakan
v ketika harun
menikah dengan sari
v ketika sang kiai
di bebaskan dari pasukan jepang
v ketika
merdekanya Indonesia
5. alur
a. alur awal
1. paparan(exposition)
paparan
dalam film ini dapat dilihat pada saat penerimaan santri baru waktu itu ada
seorang yang kaya sedang mendaftarkan anaknya untuk menjadi santri di situ dan
syaratnya harus menyerahkan hasil bumi setelah menyerahkan hasil bumi orang
kaya tersebutpun mengatakan”kalau kurang tinggal ngomong”dan yang mendaftar
berikutnya adalah seorang yang miskin dan ia mengakan tidak punya hsil bumi
untuk di berikan dan bolehkah nyantri di tempat itu, lalu orang yang yang
menjadi panitia penerimaan santri baru pun berkata”ya nggak bisa pak kalau anak
bapak mau nyantri disini mangan opo pak mangan opo” dn tiba tiba sang kaiai pun
datang dan menepuk pundaknya lalu berkata”allah adalah dzat yang maha pemurah,
anak bapak ditrima di pesantren ini”
2. rangsangan
(inciting moment)
pada saat
tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri naik keatas
lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para
penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun
,menyuruh santri tersebut untuk turun dan kiai pun setuju untuk ditangkap oleh
tentara jepang dan salah seorang santri ingin ikut bersama kiai dan dia ingin
ditembak oleh komandan jepang tetapi pistol yang di bawanya ternyata kosong dan
tentara jepang pun membawa mereka berdua.
3. Gawatan(rising
action)
Tahap
gawatanya yaitu ketika haru dan hamid menyusup menuju markas jepang dan
akhhirnya pun erekka segera ketahuan dan mereka pun di kejar oleh tentara
jepang mereka berdua bersembunyi di salah satu rumah warga dan hamid pun keluar
untuk mengalihkan pehatian mereka kemudan hamid pun tertangkap oleh tentera
jepang dan ditembak mati oleh mereka harunpun bersemunyi dan melihat kejadian
tersebut, setelah terntara jepang pergi harunpun membawa jasad hamid ke
pesantren.
b. Alur tengah
1. Tikaian
(conflict)
pada saat
tentara jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu dan waktu itu terjadilah
peperangan antara Indonesia melawan jepang dan Indonesia menang
2. Rumitan(complication)
Pada
rumitanya adalah pada saat jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada sekutu dan
juga sudah kalah erang dengan Indonesia pasukan sekutupun kembali ingin
mengasai Indonesia dan terjadilah peperangan antara Indonesia dengan pasukan
sekutu dan setelah sebagaian besar peperaangan dimenangkan oleh pihak
Indonesia.d
3. Klimaks (climax)
Saat sekutu
mengatakan akan mengadakan genjatan senjata dan seorang kapten dari sekutu
masuk kedalam gedung sedangkan jendral mallaby tetap didalam mobil kesempatan
harun untuk membunuh jendral mallaby pun sangat mudah ia mendekati mobil tersebut
dan menembak mati jendral mallaby dan seorang pasukan sekutu melemparkan granat menuju harun dan jatuh
tepat dihadapan harun lalu mledaklah granat tersebut mengenai harun seketika itu harun meninggal terkkena granat
itu. Dan pada waktu itu juga sekutu sudah menguasai suatu tempat dan juga meninggalnya sang kiai.
c. Alur akhir
1. Leraian(feeling
action)
Di kuburnya
sang kiai dan pondok pesantren tebu ireng dituding sebagai tempat persembunyian
tentara Indonesia dan akhirnyaapun dibakar para santri dan pendudukpun
berpindah tempat
2. Penyelesaian
Akhirnya
pada tanggal 17 agustus 1945 indonesiapun merdeka.
6. Adegan yang
menimbulkan tegangan
Menurut
saya adegan yang menimbulkan tegangan dalam film ini adalah sebagai berikutd
v Etika harun dan
hamid dikejar oleh pasukan jepang karena ketahuan menyusup ke benteng pertahan
jepang
v Pada saat salah
ssatu santri sang kiai akan di tembak dan ternyata isi pistolnya kosong
v Pada saat
peprangan malwan jepang dan sekutu.
7. Adegan yang
menimbulkan daya duga baying
Menurut
saya adegan yang enimbulakan daya duga baying dalam film ini adalah sebagai
berikut
v Pada saat
seorang santri akan ditembak oleh komandan jepang dan ternyata pistolnya
kosong. Timbul pemikiran bahwa santri tersebut akan mati tertembak
v Pada saat para
santri disiram dengan bensin oleh tentara jepang. Muncul pemikiran bahwa para
santri akan dibakar.
v Pada saat sang
kiai tiba tiba tertidur di bangku. Timbul pemikiran bahwa kiai benar benar
tidur
8. Adegan yang
mengecoh penonton
Menurut
saya adegan yang meengecoh penonton dalam film ini adalah sebagai berikut
v Pada saat
seorang santri akan ditembak oleh komandan jepang dan ternyata pistolnya
kosong. Timbul pemikiran bahwa santri tersebut akan mati tertembak
v Pada saat para
santri disiram dengan bensin oleh tentara jepang. Muncul pemikiran bahwa para
santri akan dibakar.
v Pada saat sang
kiai tiba tiba tertidur di bangku. Timbul pemikiran bahwa kiai benar benar
tidur
9. Akting
A. Acting yang
menarik
Menurut
saya acting yang bagus dalam film ini adalah sebagai berikut
v Pada saat harun
akan berangkat perang dan sang kiai sedang berwudhu dan soraban kiai berada di
tembok harun pun menciumnya tanpa disadari oleh kiai
v Ketika hamid dan
para santri yang lain sedang tiduran harun pun membangunkan dengan mengatakan
bahwa ada kiai dan mereka pun segera bangun berpurra pura sedang belajar
padahal tidak ada kiai
v Pada saat jiwa
bung tomo mersa membara membaca resolusi jihat dan ia pun sowan kepada sang
kiai. Dan ia pun berpidato mengenai resousi jihad.
v Pada saat hamid
memarahi orang miskin dan sang kiaipun tiba tiba dating dari belakang dan
mentpuk pundak hamid.
v Ketika harun dan
hamid dikejar oleh pasukan jepang
B. Adegan yang
menggambarkan penanjakan emosi
Menurut
saya adegan yang menggambarkan penajakan emosi adalah sebagai berikut.
v pada saat
tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri nai keatas
lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para
penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun
,menyuruh santri tersebut untuk turun. Dan tentara jepang menyiram para santri
dengan bensin
v pada saat
tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri naik keatas
lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para
penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun
,menyuruh santri tersebut untuk turun dan kiai pun setuju untuk ditangkap oleh
tentara jepang dan salah seorang santri ingin ikut bersama kiai dan dia ingin
ditembak oleh komandan jepang tetapi pistol yang di bawanya
v ketika haru dan
hamid menyusup menuju markas jepang dan akhhirnya pun erekka segera ketahuan
dan mereka pun di kejar oleh tentara jepang mereka berdua bersembunyi di salah
satu rumah warga dan hamid pun keluar untuk mengalihkan pehatian mereka kemudan
hamid pun tertangkap oleh tentera jepang dan ditembak mati oleh mereka harunpun
bersemunyi dan melihat kejadian tersebut, setelah terntara jepang pergi
harunpun membawa jasad hamid ke pesantren.
v Saat sekutu
mengatakan akan mengadakan genjatan senjata dan seorang kapten dari sekutu
masuk kedalam gedung sedangkan jendral mallaby tetap didalam mobil kesempatan
harun untuk membunuh jendral mallaby pun sangat mudah ia mendekati mobil
tersebut dan menembak mati jendral mallaby dan seorang pasukan sekutu melemparkan granat menuju harun dan jatuh
tepat dihadapan harun lalu mledaklah granat tersebut mengenai harun seketika itu harun meninggal terkkena granat
itu. Dan pada waktu itu juga sekutu sudah menguasai suatu tempat dan juga meninggalnya sang kiai.
10. Blocking
Menurut
saya blocking dalam film ini sudah snagat bagus karena ditampilkan dengan
sedemikian rupa. Kecuali pada saat melaksanakan rapat dan perkumpulan bersama
masih ada yang tidak kelihatan akan tetapi tidak menjadi masalah karena waktu
itu dalam keadaan ramai.
11. Amanat
Dari film
yang berjudul”sang kiai” tersimpan beberapa amanat yang ingin disampaikan olleh
penulis kepada penonton, yaitu
a. Semangat dan
terus berjuang dalam film ini semangat dan perjuangan para santri dan rakyat
Indonesia dalam merbutkan kemerdekaan sangatlah tinggi.
b. Sabar
Dalam
mengapai kemerdekaan juga para santri dan para penduduk Indonesia sabar dalam
menghasapi tingkah laku dari para penjajah
c. Adil
Dalam dilm
ini menggambarkan bagai mana keadilan yang dilakukan oleh pemerintah jepang dan
mereka sama sekali tidak adil.
d. Tidak pernah
putus asa
Dalam
merebutkan kemerdekaan dan mengusir para penjajah dari Indonesia para santri
tidak mengenal yang namanya putus asa
e. Kasih sayang
Dalam film
ini juga menampilkan rasa kasih saying kiai kepada para santri dan sebaliknya
f.
Tolong menolong
Dalam film
ini ada juga seorang penduduk jepang akan tetapi ia ber agama islam dan
menolong kepada sesame muslim untuk berhubungan dengan tentara jepang.
Unsur ekstrinsik
v Produser
: Gope T
Samtani
v
Sutradara
: Rako
Prijanto
v
Penulis
: Anggoro
Saronto
v
Pengaruh film “sang kiai” dengan unsur karya seni lain
Dilihat dari
isi cerita dalm film sang kiai, ada kesamaan dengan film film lainya seperti
“sang pencerah” yang juga menceritakan antara perjuang seorang guru dan seorang
murid perbedaanya hanya dalam segi lawan atau musuh dalam cerita tersebut dalam
film”sang kiai” cerita lebih fokus pada peperangan dan melawan penjajah
sedangkan dalam film “sang pencerah” lebih fokus peperangan melawan budaya
daerah yang terlalu kaku.