Sabtu, 28 Maret 2015

analisis film sang kiai

Unsur instrinsik film

1.      tema
a.      Tema minor
·         kesabaran seorang kiai dalam memimpin santrinya untuk menghadapi penjajah jepang
·         kebaktian para santri kepada sang kiai
·         kesemangatan para santri dalam berjuang memperebutkan kemerdekaan
b.       mayor
tama mayor dalam film “sang kiai”adalah ketabahan sang kiai dan para santrinya dalam menghadapi penjajah jepang. Dan berbaktinya para santri kepada sang kiai juga semangat yang sangat besardari para santri dalam merebut kemerdekaan.
2.      Tokoh dan penokohan
a.      Sang kiai (mbah hasyim)
v  Fisiolgis; berjenis kelamin laki laki , usianya sekitar enam puluh tahun, postur tubuhnya lumayan tinggi dan kurus dengan warna kulit sawo matang
v  Sosiologis; merupakan tokoh utama dalam film tersebut. Dia adalah seorang pengasuh pondok pesantren yang berada di tebu ireng. Hidupnya sederhana dan dilihat dari kehidupanya tinggi pendidikanya tidak di ketahui jelas tapi dia pasti sudah bertahun tahun menjadi seorang santri. Pergaulanya dg masyarakat sangat baik dan ramah. Dia juga tidak membeda bedakan santri. Para santrinya biasa memanggilnya dengan sebutan yai dan para masyarakat memanggilnya hadrotusyaikh. Wwalaupun dia seorang kiai tetapi dia lebih suka terjun kepada masyarakat dalam bekerja.
v  Psikologis, penyabar, penyayang, dermawan, rendah hati, giat dalam bekerja dan mebimbing santrinya, suka menolong sesama dan hidup dalam kesederhanaan. Berikit adalah dialaog yang menggambarkan psikologis sang kiai:
Harun : “kenapa yai turun tangan sendiri untuk memanen sawah yai, yaikan bisa menyuruh kula dan santri yang lain untuk membantu petani yang berda di sawah”
Kiai      :”dengan turun tangan sendiri kita bisa mengetahui jerih payah mereka dengan begitu kita bisa menghagai nasi yang kita makan
b.      Harun
v  Fisilogis: berjenis kelamin laki laki, usianya sekitar 20 tahun postur tubuhnya lebih tinggi dari pada sang kiai warna kulitnya sawo matang.
v  Sosiologis: dia adalah abdi ndalem yang paling dekat dengan kiai. Dia menyukai seseorang dan suatu saat kiai akan melamarkan untuknya. Tinggi pendidikanya tidak di ketahui jelas. Pergaulanya dengan masyarakat sangat baik dan ramah dia sangat patuh dengan kiai.
v  Psikologis: patuh, baik hati, ramah, giat dalam bekerja dan ulet. Berikut adalah kutipan diaolog yang menggambarka psikilogisnya.
Kiai:”solihin tadi kamu catat siapa saja yang tidak ikut  solat berjama’ah dhuhur.
Solihin:”hamid kiai, yasa tiduran katanya dan kiai dengan harun
Harun : “tadi itu aku dan kiai solat di sawah bersama para petani
 
c.        Wahid hasyim
v  Fisiologis: berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 30 tahunan. Postur tubuhnya tinggi dan badan agak lebar warna kulitnya sawo matang
v  Sosioligis: dia adalah salah satu dari putra sang kiai, cara berpakaianya seperti seorang bahawa dia memiliki pendidikan yang lumayan tinggi, hidupnya serba cukup dan pergaulanya dengan masyarakat ramah dan baik.
v  Psikologis: patuh pada kedua orang tuanya, semangat, rajin, dan suka menolong sesama dan juga sabar dalam menghadapi permasalahan. Berikut adalah dialog yang menggambarkan psikolognya.
Baidowi: “gus njenengan nggak ngliat bagaiman keadaan ibu,istri dan keadaan anak njenengan?”
w. hasyim:” entar dulu mas saya ingin menunggu keadaan pesantren tenang dulu”.
Nyai: (tiba menghampiri wahid hasyim)
W. hasyim: “bu maaf nggak sempet menghubungi ibu”
Nyai:”nggak papa nggak usah mukirin ibu keadaan bapak bagaimana”
w. hasyim:”ibu tenang aja bapak biar saya yang ngurus”
d.      Sang nyai (istri dari sang kiai)
v  Fisiologis: berjenis kelamin perempuan usianya sekitar 50 tahunan postur tubuhnya agak pendek warna kulitnya sawo matang
v  Sosiologis: dia adalah istri dari sang kiai, hidupnya sederhana dan pas pasan dari kehidupanya sepertinya tingkat pendidikanya rendah.
v  Psikologis: ramah tamah, baik hati, penyabar, rajin dan semangat. Beriut adalah kutipan dialog yang menggambarkan psikologisnya
Nyai:” bapak mikirin apa?”
Kiai:”negri ini tanahnya subur rakyatnya banyak tetapi malah menjadi negri jajahan kalau saja umat islam bersatu seluruhnya hal ini tidak akan terjadi”
Nyai:”allah tidak akan memberi mannfaat dan kemuliaan bagi  mereka yang tidak mau hidup berjamaah baik itu umat terahulu dan umat akhir zaman itu yang selalu bapak sampaikan kepada ibu”
e.      Hamit
v  Fisioogis: berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 19 tahunan. Postur tubuhnya agak tinggi dan tubuhnya kurus dengan warna kulit sawo matang..
v  Sosiologis: dia merupakan salah satu dari santrinya sang kiai dia merupakan salah satu santri sang kiai yang lumayan kadang dia melangar peraturan dari pesantren dan dia juga terkadang tidak jama’ah dan dihukum untuk menium bokong sapi Dilihat dari hidupnya tingkat pendidikanya rendah karena dia hanya seorang santri.
v  Psikolog: patuh, humoris, malas dan suka bercanda terkadang dia melanggar peraturan peeraturan yang ada di pesantren. Berikut adalah dialog yang menggambarkan psikologisnya
Harun:” ana yai ana yai ana yai!!!”
Hamit:(terbangun dari tiduranya)
Harun:”huu…kalau ada kiai pura pura rajin”.
Santri:” wee..kaya koe nggak wae”
Harun:” eh aku ya nggak”
Hamit:” wes seng waras ngalah”
f.        Hamzah Penerjemah (bahasa jepang Indonesia)
v  Fisiologis: berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 25 tahun. Postur tubuhnya agak tinggi dan tubuhnya agak pas pasan dan warna kulitnya putih.
v  Sosiologis:  ia sebagai penerjemah bahasa jepang Indonesia. Biasanya jika komandan jepang kesal tentang sesuatu yng di terjemahkan olehnya dia akan di pukul oleh komandannya. Hidupnya ia habiskan sebagai seorang penerjamah jepang Indonesia dan walaupun dia seoran warga Indonesia tetapi dia berada di markas pasukan jepang tetapi dia tetap mencintai Indonesia. Dilihat dari pekerjaanya dia berpendidikan tinggi dan sepertinya dia bermata kuliah jurusan bahasa.
v  Psikologis: patuh baik hati, penyabar, sopan ramah. berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Komandan: pukuli dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah: (merasa sedih) komandan harap anda pikirkan beliau bukanlah pegasuh pesantren kecil melukainya akan membuat warga marah situasi ini tidak akan menguntungkan bagi kita(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”bawa mereka dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah: “apa yang ingin anda lakukan pada kiai(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”kau bilang dia kiai besar, biar masyaraka tau kalau kiainya sedang mendapat masalah (dalam bahasa jepang)”


g.      Komandan
v  Fisiologis:”berjenis kelamin laki laki usianya sekitar 30 tahun postur tubuhnya pendek dia juga berkumis dan warna kulitnya putih.
v  Sosiologis:  dia seorang komandan dari pasukan penjajah jepang dia sering berkelakuan sewenang wenang terhadap warga Indonesia. Dilihat dari pekerjaanya dia berpendididikan tinggi karena menjadi seorang komandan
v  Psikologis: pemarah, kejam, bengis, suka menyiksa, hidunya serba kemewahan. Berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Komandan: pukuli dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah: (merasa sedih) komandan harap anda pikirkan beliau bukanlah pegasuh pesantren kecil melukainya akan membuat warga marah situasi ini tidak akan menguntungkan bagi kita(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”bawa mereka dan siksa mereka(dalam bahasa jepang)”
Penerjemah: “apa yang ingin anda lakukan pada kiai(dalam bahasa jepang)”
Komandan:”kau bilang dia kiai besar, biar masyaraka tau kalau kiainya sedang mendapat masalah (dalam bahasa jepang)”
h.      A. hamid ono
v  Fisiologis: berjenis kelamin laki laki tubuhnya tinggi badanya kurus dan umurnya sekitar 40 tahunan serta memilii warna kulit putih
v  Sosiologisnya: dia seorang waarga jepang yang tinggal di Indonesia walaupn ia penduduk jepang akan tetapi agamanya adalah islam dia yang membantu wahid hasyim untuk berhubungan dengan komandan jepang. Di lihat dari tempat asalnya dia berpendidikan tinggi dia dapat berbahasa Indonesia. Nama panggilanya adalah ono
v  Psikologisnya: penolong, baik hati, ramah, berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Wahid hasyim:” kami merasa sangat berterimaksih mas ono sudah mau membantu kami”.
Ono:”ini kewajiban saya sebagai sesama muslim”.
i.        Sari ( istri harun)
v  Fisiologis:” berjenis keamin perempuan umurnya sekitar 20 tahun badanya tinggi warna kulitnya sawo matang dan badanya ramping
v  Sosiologis: dia adalah istri dari harun dia juga sebagai santrinya sang kiai dilihat dari kehidupanya dia berpendidikan rendah dan hanya sebatas menjadi santri
v  Psikologisnya:”patuh, baik hati, sabar, berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Harun: masak apa sar?
Sari:”bubur mas”
Harun:”bubur lagi, kamu sakit sar, ngomong wae ana apa”
Sari:”beras di lubung pesantren kan tinggal sedikit kita juga harus berbagi dengan keluarga kita yang lain.
j.        Jendral mallaby
v  Fisiologis: berjenis kelamin laki laki umurnya sekitar 40 tahunan warna kulitnya putih dan tubuhnya tinggi
v  sosiologis:”dia salah satu jendral dari tentara belanda dan dia memimpin di daerah Surabaya. Dilihat dari pekerjaanya dia berpendidikan tinggi
v  Psikologis:patuh pada atasan  berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Mallaby:”maaf pak sepertinya Surabaya sudah tidak dapat di selamatkan lagi(dlam telefon)
atasanya:”tarik mundur semua pasukan”
Mallaby:”baik pak”
k.       Abdi
v  Fisiologis: dia berjenis kelamain laki laki umurnya sekitar 23 tahun dan postur tubuhnya pendek dan warna kulitnya sawo matang.
v  Sosiologis:dia adalah salah satu dari pasukan hizbullah dan dia juga seorang santrinya sang kiai. Di lihat dari kehidupanya dia hanya seorang santri dan berpendidikan rendah
v  Psikologis: baik hati,patuh, berikut adalah gambaran dari psikologisnya
Adi:”weh sampaian wani perang mbek sekutu”
l.        Bung tomo
v  Fisiologis:berjenis kelamin laki laki umurnya sekita 35 tahun warna kulitnya sawo matang
v  Sosiologis: dia seorang tentara Indonesia dan juga seorang rofosioner dilihat dari pekerjaanya dia berpendidikan tinggi.
v  Psikologis: semangat juang, tekun. Berikut adalah gamabaran dari psikologisnya
B. tomo:”saya sudah membaca lembaran dari resolusi jihad dada saya merasa bekobar”.
Kiai:”lafalkan takbir dalam setiap kalimat pidato anda”
m.    k. wahab
v  fisiologis: berjenis kelamin laki laki  umurnya sekitar 50 tahun postur tubuhnya tinggi dan memiliki warna kulit sawo matang
v  sosiologis: dia adalah salah satu dari pengasuh yang ada di Indonesia dia termasuk kiai besar dan sepertinya dia juga berpendidikan rendah dan hanya menghabiskan hidupnya di pesantren
v  psikologis: baik hati, penyabar, suka menolong
n.      kasulien
v  fisiologis: berjenis kelamin laki laki umrnya sekitar 2 tahun dan postur tubuhnya tinggi serta kurus dengan warna kulit sawo matang
v  sosiologis: dia adalah abdi ndalem, dia pernah ikut ditangkap jepang bersama kiai tingkat pendidikanya rendah di lihat dari kehidupanya mengahabiskan waktu di pesantren
v  psikologis: baik hati, patuh, dan sabar. Berikut adalahgambaran dari psikologisnya
saat tentara jepang menangkap kiai
kasulien:”kiai kiai!!!! Bawa kau bersama kiai.
o.      Dan berikut adalah tokoh tokoh yang tidak dapat saya sampaikan secara detail karena sedikitnya dialog yang di pakai atau tidak ada dialog dalam film ini hanya sebagai penambah peran saja
v  KH. Karim hasyim
v  KH. Yusuf hasyim
v  kang solihin
v  kapten kempetai
v  sersan kempetai
v  let. Jen kumarichi harada
v  seizaburo okazah
v  khalir hasyim
v  kapten laughland
v  kapten rc smith
v  kapten saw
v  gusdur kecil
v  nur janah
v  kiai mahfudz siddiq
v  mas mansyur
v  a. mukti
v  kiai zinal mustofa
v  saifuddin zuhri
v   ahmad fatoni
v  Kiai ghofron
v  Istri kiai wahid hasyim
v  Husein djajadiningrat
v  Wiro hardjono
v  Td. Rundan
v  M. mangunixprejo
v  Perwira ind 1
v  Utusan jend. sudirman
v  Utusan bungtomo
v  Venu k. gopal
v  Bapak gendut
v  Anak bapak gendut
v  Bapak misksin
v  anak bapa miskin
v  peris sari
v  ayah sari
v  teman sari 1
v  teman sari 2
v  penerjemah 2
v  santri yunior 1
v  santri yunior 2
v  santri senior 1
v  santri senior 2
v  santri senior 3
v  utusan soekarno
v  pejuang 1
v  pejuang 2
v  pejuang 3
v  tentara jepang 1-4
v  tentara sekutu 1-26
3.      dialog
v  pada saat tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri nai keatas lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun ,menyuruh santri tersebut untuk turun.
v  Pada saat seorang sowan kepada sang kiai untuk mengabarkan mengenai suatu daerah yang sudah di kuasai oleh tentara sekutu dan sang kiai pun mengucap masya allah sebanyak tiga kali dan tiba tiba beliau ter tidur dan orang orang yang sowan itupun memutuskan untuk melanjutkanya besok karena mungkin sang kiai sedang kelelahan. Ketika semuanya keluar seseorang mencoba membangunkan kiai untuk pindah kedalam kamar dan tiba tiba kiai sama sekali tidak bergerak orang irupun mamnggil seorang abdi ndalem kiai untuk menolong, ternyata kiai sudah meninggal dunia.
4.      Latar
A.      Latar fisik
v  Di sawah
a)      Ketika sang kiai dan harun membantu para petani
v  Di pesantren
b)      Ketika para santri sedang mengaji dan beraktivitas seperti biasanya
c)      Ketika tentara jepang ingin menangkap sang kiai
v  Di pasar
a)      Ketika sang kiai dan harun membeli mukenah untuk nyai
b)      Ketika harun melihat sari dan sang kiai mengatakan suatu saat harun aka dilamarkan
v  Di kamar sang kiai
a)      Saat sang kiai memberi kerudung kepada nyai yang di belina di pasar
b)      Saat beliau memikirkan tentang penjajah yang semakin kejam dan taka da habisnya
v  Di lading
a)      Pada saat nyai mengajar para santriwati belajar setelah tertangkapnya sang kiai
v  Di markas jepang
b)      Saat sang kiai di penjarakan dan di siksa
c)      Pada saat perebutan kemerdekaan ketika jepang mengaku kalah kepada sekutu
v  Di markas sekutu
a)      ketika harun membunuh jendral mallaby
b)      pada saat peperangan merebutkan kemerdekaan
v  di ruamah a. hamid ono
a)      pada saat  wahid hasyim meminta bantuan untuk berhubungan dengan pasukan jepang karena telah menangkap sang kiai
v  di ruang tamu rumah sang kiai
b)      pada saat para pasukan Indonesia dan para pejuang Indonesia sowan kepada sang kiai
c)      ketika meninggalnya sang kiai
d)       
B.      latar suasana
a)      mengharukan
v  pada saat meninggalnya teman harin yaitu hamid karena di tembak oleh tentara jepang
ketika meninggalnya harun karena terkena granat oeh pasukan sekutu
pada saat meninggalnya sang kiai di kursi karena mendengar berita bahwa sekutu telah kembali menguasai Indonesia
b)      membahagiakan
v  ketika harun menikah dengan sari
v  ketika sang kiai di bebaskan dari pasukan jepang
v  ketika merdekanya Indonesia
5.      alur
a.      alur awal
1.      paparan(exposition)
paparan dalam film ini dapat dilihat pada saat penerimaan santri baru waktu itu ada seorang yang kaya sedang mendaftarkan anaknya untuk menjadi santri di situ dan syaratnya harus menyerahkan hasil bumi setelah menyerahkan hasil bumi orang kaya tersebutpun mengatakan”kalau kurang tinggal ngomong”dan yang mendaftar berikutnya adalah seorang yang miskin dan ia mengakan tidak punya hsil bumi untuk di berikan dan bolehkah nyantri di tempat itu, lalu orang yang yang menjadi panitia penerimaan santri baru pun berkata”ya nggak bisa pak kalau anak bapak mau nyantri disini mangan opo pak mangan opo” dn tiba tiba sang kaiai pun datang dan menepuk pundaknya lalu berkata”allah adalah dzat yang maha pemurah, anak bapak ditrima di pesantren ini”
2.      rangsangan (inciting moment)
pada saat tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri naik keatas lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun ,menyuruh santri tersebut untuk turun dan kiai pun setuju untuk ditangkap oleh tentara jepang dan salah seorang santri ingin ikut bersama kiai dan dia ingin ditembak oleh komandan jepang tetapi pistol yang di bawanya ternyata kosong dan tentara jepang pun membawa mereka berdua.
3.      Gawatan(rising action)
Tahap gawatanya yaitu ketika haru dan hamid menyusup menuju markas jepang dan akhhirnya pun erekka segera ketahuan dan mereka pun di kejar oleh tentara jepang mereka berdua bersembunyi di salah satu rumah warga dan hamid pun keluar untuk mengalihkan pehatian mereka kemudan hamid pun tertangkap oleh tentera jepang dan ditembak mati oleh mereka harunpun bersemunyi dan melihat kejadian tersebut, setelah terntara jepang pergi harunpun membawa jasad hamid ke pesantren.
b.      Alur tengah
1.      Tikaian (conflict)
pada saat tentara jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu dan waktu itu terjadilah peperangan antara Indonesia melawan jepang dan Indonesia menang
2.      Rumitan(complication)
Pada rumitanya adalah pada saat jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada sekutu dan juga sudah kalah erang dengan Indonesia pasukan sekutupun kembali ingin mengasai Indonesia dan terjadilah peperangan antara Indonesia dengan pasukan sekutu dan setelah sebagaian besar peperaangan dimenangkan oleh pihak Indonesia.d

3.      Klimaks (climax)
Saat sekutu mengatakan akan mengadakan genjatan senjata dan seorang kapten dari sekutu masuk kedalam gedung sedangkan jendral mallaby tetap didalam mobil kesempatan harun untuk membunuh jendral mallaby pun sangat mudah ia mendekati mobil tersebut dan menembak mati jendral mallaby dan seorang pasukan sekutu  melemparkan granat menuju harun dan jatuh tepat dihadapan harun lalu mledaklah granat tersebut mengenai harun  seketika itu harun meninggal terkkena granat itu. Dan pada waktu itu juga sekutu sudah menguasai suatu tempat dan juga  meninggalnya sang kiai.
c.       Alur akhir
1.      Leraian(feeling action)
Di kuburnya sang kiai dan pondok pesantren tebu ireng dituding sebagai tempat persembunyian tentara Indonesia dan akhirnyaapun dibakar para santri dan pendudukpun berpindah tempat
2.      Penyelesaian
Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1945 indonesiapun merdeka.
6.      Adegan yang menimbulkan tegangan
Menurut saya adegan yang menimbulkan tegangan dalam film ini adalah sebagai berikutd
v  Etika harun dan hamid dikejar oleh pasukan jepang karena ketahuan menyusup ke benteng pertahan jepang
v  Pada saat salah ssatu santri sang kiai akan di tembak dan ternyata isi pistolnya kosong
v  Pada saat peprangan malwan jepang dan sekutu.
7.      Adegan yang menimbulkan daya duga baying
Menurut saya adegan yang enimbulakan daya duga baying dalam film ini adalah sebagai berikut
v  Pada saat seorang santri akan ditembak oleh komandan jepang dan ternyata pistolnya kosong. Timbul pemikiran bahwa santri tersebut akan mati tertembak
v  Pada saat para santri disiram dengan bensin oleh tentara jepang. Muncul pemikiran bahwa para santri akan dibakar.
v  Pada saat sang kiai tiba tiba tertidur di bangku. Timbul pemikiran bahwa kiai benar benar tidur
8.      Adegan yang mengecoh penonton
Menurut saya adegan yang meengecoh penonton dalam film ini adalah sebagai berikut
v  Pada saat seorang santri akan ditembak oleh komandan jepang dan ternyata pistolnya kosong. Timbul pemikiran bahwa santri tersebut akan mati tertembak
v  Pada saat para santri disiram dengan bensin oleh tentara jepang. Muncul pemikiran bahwa para santri akan dibakar.
v  Pada saat sang kiai tiba tiba tertidur di bangku. Timbul pemikiran bahwa kiai benar benar tidur
9.      Akting
A.      Acting yang menarik
Menurut saya acting yang bagus dalam film ini adalah sebagai berikut
v  Pada saat harun akan berangkat perang dan sang kiai sedang berwudhu dan soraban kiai berada di tembok harun pun menciumnya tanpa disadari oleh kiai
v  Ketika hamid dan para santri yang lain sedang tiduran harun pun membangunkan dengan mengatakan bahwa ada kiai dan mereka pun segera bangun berpurra pura sedang belajar padahal tidak ada kiai
v  Pada saat jiwa bung tomo mersa membara membaca resolusi jihat dan ia pun sowan kepada sang kiai. Dan ia pun berpidato mengenai resousi jihad.
v  Pada saat hamid memarahi orang miskin dan sang kiaipun tiba tiba dating dari belakang dan mentpuk pundak hamid.
v  Ketika harun dan hamid dikejar oleh pasukan jepang
B.      Adegan yang menggambarkan penanjakan emosi
Menurut saya adegan yang menggambarkan penajakan emosi adalah sebagai berikut.
v  pada saat tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri nai keatas lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun ,menyuruh santri tersebut untuk turun. Dan tentara jepang menyiram para santri dengan bensin
v  pada saat tentara jepang ingin menangkap sang kiai dan salah seoang santri naik keatas lantai 2 dan mengumbarkan semangat para santri mengenai jihad untu melawan para penjajah, dan para penjajahpun menembakan senjata keatas langit sang kiai pun ,menyuruh santri tersebut untuk turun dan kiai pun setuju untuk ditangkap oleh tentara jepang dan salah seorang santri ingin ikut bersama kiai dan dia ingin ditembak oleh komandan jepang tetapi pistol yang di bawanya
v  ketika haru dan hamid menyusup menuju markas jepang dan akhhirnya pun erekka segera ketahuan dan mereka pun di kejar oleh tentara jepang mereka berdua bersembunyi di salah satu rumah warga dan hamid pun keluar untuk mengalihkan pehatian mereka kemudan hamid pun tertangkap oleh tentera jepang dan ditembak mati oleh mereka harunpun bersemunyi dan melihat kejadian tersebut, setelah terntara jepang pergi harunpun membawa jasad hamid ke pesantren.
v  Saat sekutu mengatakan akan mengadakan genjatan senjata dan seorang kapten dari sekutu masuk kedalam gedung sedangkan jendral mallaby tetap didalam mobil kesempatan harun untuk membunuh jendral mallaby pun sangat mudah ia mendekati mobil tersebut dan menembak mati jendral mallaby dan seorang pasukan sekutu  melemparkan granat menuju harun dan jatuh tepat dihadapan harun lalu mledaklah granat tersebut mengenai harun  seketika itu harun meninggal terkkena granat itu. Dan pada waktu itu juga sekutu sudah menguasai suatu tempat dan juga  meninggalnya sang kiai.
10.  Blocking
Menurut saya blocking dalam film ini sudah snagat bagus karena ditampilkan dengan sedemikian rupa. Kecuali pada saat melaksanakan rapat dan perkumpulan bersama masih ada yang tidak kelihatan akan tetapi tidak menjadi masalah karena waktu itu dalam keadaan ramai.
11.  Amanat
Dari film yang berjudul”sang kiai” tersimpan beberapa amanat yang ingin disampaikan olleh penulis kepada penonton, yaitu
a.      Semangat dan terus berjuang dalam film ini semangat dan perjuangan para santri dan rakyat Indonesia dalam merbutkan kemerdekaan sangatlah tinggi.
b.      Sabar
Dalam mengapai kemerdekaan juga para santri dan para penduduk Indonesia sabar dalam menghasapi tingkah laku dari para penjajah
c.       Adil
Dalam dilm ini menggambarkan bagai mana keadilan yang dilakukan oleh pemerintah jepang dan mereka sama sekali tidak adil.
d.      Tidak pernah putus asa
Dalam merebutkan kemerdekaan dan mengusir para penjajah dari Indonesia para santri tidak mengenal yang namanya putus asa
e.      Kasih sayang
Dalam film ini juga menampilkan rasa kasih saying kiai kepada para santri dan sebaliknya
f.        Tolong menolong
Dalam film ini ada juga seorang penduduk jepang akan tetapi ia ber agama islam dan menolong kepada sesame muslim untuk berhubungan dengan tentara jepang.









Unsur ekstrinsik
v  Produser                      : Gope T Samtani

v  Sutradara                     : Rako Prijanto

v  Penulis                         : Anggoro Saronto

v  Pengaruh film “sang kiai” dengan unsur karya seni lain
            Dilihat dari isi cerita dalm film sang kiai, ada kesamaan dengan film film lainya seperti “sang pencerah” yang juga menceritakan antara perjuang seorang guru dan seorang murid perbedaanya hanya dalam segi lawan atau musuh dalam cerita tersebut dalam film”sang kiai” cerita lebih fokus pada peperangan dan melawan penjajah sedangkan dalam film “sang pencerah” lebih fokus peperangan melawan budaya daerah yang terlalu kaku.